Pengemudi bus dan truk, jangan sekali-sekali menurunkan gigi di jalan menurun. Ketika putaran roda sangat tinggi, kemudian menurunkan gigi maka proporsi putaran mesin dan roda tidak seimbang sehingga akhirnya masuk ke gigi netral
Jakarta (ANTARA) – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan hasil investigasi atas kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Bantul pada 6 Februari 2022 karena kegagalan sistem pengereman.
Jadi faktor penyebab kecelakaan ini adalah pada saat menghadapi jalan di bawah standar, pengemudi menggunakan gigi tinggi sehingga melakukan pengereman panjang berkali-kali dan berdampak pada penurunan sistem angin rem secara cepat, kata Plt Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan LLAJ KNKT Wildan rilis media secara pemberani yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Wildan menjelaskan, pengemudi bus menggunakan gigi tinggi di jalan menurun yang relatif curam sehingga memberikan daya dorong yang sangat besar pada kendaraan tersebut.
Adapun penggunaan gigi tinggi memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang ulang sehingga bus mengalami tekor angin.
Kondisi tersebut membuat tenaga pneumatik Sistem yang dihasilkan rem tidak mampu memberikan daya dorong kampas menekan tromol.
I terungkap, jejak pengereman yang terputus putus dan semakin tipis pada jarak 200 meter di lokasi kejadian menunjukkan penurunan tenaga pneumatik tersebut.
Selain itu, pengemudi mencoba untuk menurunkan gigi rendah pada saat kendaraan melaju dengan cukup kencang yang mengakibatkan kegagalan pada sistem transmisi.
Pengemudi bus dan truk, jangan sekali-sekali menurunkan gigi di jalan menurun.
Lebih lanjut Wildan menyampaikan, berdasarkan hasil dan data investigasi yang diperoleh KNKT, diketahui bahwa kasus kecelakaan yang disebabkan rem blong rata-rata diakibatkan oleh kecepatan yang sangat tinggi.
Para pengemudi biasanya mencoba menurunkan gigi sebagai upaya untuk melakukan rem mesinpadahal pada kecepatan tinggi sistem transmisi justru akan berpindah pada gigi netral.
Saya juga menyatakan, tidak ada teknologi otomotif yang mengaktifkan pengemudi memindahkan gigi lebih rendah di jalan rusak karena mesin akan rusak.
“Saat akan menurunkan gigi pasti menginjak kopling sehingga daya dorongnya menjadi maksimal. Sistem transmisi pasti akan menolak, kalaupun masuk pasti giginya rompal,” katanya.
Bus pariwisata menabrak tebing di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, pada Minggu (6/2/2022) mengakibatkan 14 jeruk meninggal dunia, 4 jeruk luka berat dan 29 jeruk luka ringan.
Baca juga: Ditjen Perhubungan Darat tingkatkan pengawasan angkutan pariwisata
Baca juga: Sandi beri instruksi “tour leader” utamakan keamanan bus pariwisata
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Ahmad Buchori
HAK CIPTA © ANTARA 2022
Related posts:
pembangunannya bersumb...
Program demplot kali i...
Jatim menjadi provinsi...
KUR sangat membantu us...
Penyelidikan etik menemukan...
Jakarta (ANTARA) ...
Transformasi dalam men...